Jumat, 17 Agustus 2012

Sesama saudara suami atau istri saling menyayangi, namnya akan dikenang sepanjang masa


Sewaktu dinasti Tang ada dua orang bersaudara, abangnya bernama Chang Meng Jen menikahi Cheng Miau An, adiknya bernama Chang Chong Ik menikahi dengan Shi Miau Yen. Kedua orang istri mereka begitu memahami aturan tata krama, begitu mencintai keluarga, ramah tamah dan rukun antar tetangga, mendapatkan pujian dari banyak orang. 


pada waktu mereka masih belum menikah, keluarga Shi sangat kaya, keluaraga Cheng agak miskin, tetapi setelah saling menjadi ipar, dua orang istri ini tinggal bersama, saling menemani, tanpa membedakan antara kaya dengan miskin, juga tak pernah berbuat perbandingan yang tidak berarti dan yang akan membuat keretakan di antara mereka. Dua orang ini begitu akrab sekali, perasaan di antara mereka bagaikan seperti kakak beradik, sering kali berada dalam satu ruangan yang sama untuk menenun kain, saling menyayangi, rajin bekerja. Kalaulah ada orang menghadiahkan barang atau uangnya ada berlebih, mereka berdua pasti akan menyerahkannya kepada ibu mertua mereka, menunggu adanya keperluan mendadak barulah dengan penuh hormat melapor pada ibu mertua. Dua orang menantu ini, tak pernah tamak hatinya, juga tak pernah secara diam - diam menyimpan uang untuk diri mereka, ketulusan dan kesungguhan hati mereka yang begitu berbakti, secara alamiah akan mendapatkan rasa hormat dari seluruh anggota keluarga.
Terkadang Miau An ada masalah pulang ke rumah orang tuanya, Miau Yen secara otomatis akan membantu Miau An menyusui anaknya, sama halnya dengan Miau Yen bila ada urusan pulang ke rumahnya, Miau An juga akan membantu menyusui anaknya. Di antara dua orang ini, begitu akrab sekali. Air susu juga sering berbagi, perasaan yang sedemikian tebalnya telah melebihi keakraban seperti saudara sekandung, malahan mereka bisa saling menyelami hati masing - masing, telah melupakan akan bentuk badan diri sendiri. Sewaktu menyusui, tak perlu bertanya anak siapa yang dinyusui ? Anak kecil saja bagaikan tak jelas membedakan yang mana merupakan ibu kandungnya. Pada suatu kali kucing rumah mereka dicuri oleh orang lain, anak - anak kucing tak ada induk yang menyusui, tak disangka anjing yang ada di rumah secara otomatis datang menyusui anak - anak kucing, di waktu sekeluarga melihat pemandangan yang mengharukan di antara kucing dan anjing, tak tahan berkata : “Ini lantaran kerukunan di antara Miau An dengan Miau Yen yang telah menggugahnya !” Kemudian pihak kerajaan barulah mengetahui akan nama harum mereka berdua yang merupakan menantu yang berbakti, lalu menggantungkan papan kebanggaan di atas rumah mereka dengan tulisan (“二難El Nan” = Dua Kelangkaan) yang menandakan moral dan persahabatan mereka begitu langka terjadi dan begitu agungnya. Sekalian memesan pada orang dunia untuk meneladani panutan mereka yang sedemikian mulianya di antara sesama saudara ipar.
Di dunia ini yang paling sulit adalah di antara sesama manusia dapat dengan kesungguhan di dalam menghadapi orang lain, tanpa ada sedikit pun rasa egois yang terkandung di dalamnya, tidak membedakan kamu dan saya, begitu akrab tanpa ada batasan, dan Miau An dengan Miau Yen sebagai saudara ipar malahan dapat melaksanakannya dengan secara alamiah, transparan tanpa memalukan, sungguh sangat langka terjadi dalam dunia ini, moral yang indah ini begitu mengharukan orang.
sumber; Hua sin Thang

Tidak ada komentar: