Jumat, 20 Januari 2012

Inspirasi ajaran 孔子- KongZi

Spiritual yang berkembang di masyrarakat luas ,sesuatu yang dinamika konkrit dalam kehidupan sehari-hari.
seperti dalam kehidupan saya banyak yang kurang mengerti dalam pemahaman luar tentang spritual itu sendiri.
dari banyak perbincangan dengan berbagai teman , spritual disebabkan adanya kehidupan yang bukan sekedar kehidupan Duniawi tentang fenomena spritual dan jugaa sekularitas sebagai antitesisnya.
muncul pemikiran -pemikiran sederhana bahwa ada sesuatu yang lebih dari kehidupan  ,bukan sebatas memiliki Materi dan kelekatan pada benda fisik saja .
 Tao seorang Jun Zi (Jun Zi Zhi Dao) ada empat yang aku khawatir satupun belum bisa kulakukan.

Apa yang kuharapkan dari anakku, belum dapat kulakukan terhadap orang tuaku;

Apa kuharapkan dari menteriku, belum dapat kulakukan terhadap rajaku,

Apa yang kuharapkan dari adikku, belum dapat kulakukan terhadap kakakku; dan

Apa yang kuharapkan dari temanku belum dapat kuberikan lebih dahulu.

Didalam menjalankan Kebajikan yang umum, didalam kehati-hatian saat membicarakan hal;

bila ada kekurangannya Aku tidak berani tidak sekuat tenaga mengusahakannya; dan

bila ada pandangan-pandangan yang lebih; tidak akan kuungkapkan semuanya; Aku tidak berani menghamburkannya;

maka perkataan harus sesuai dengan perbuatan dan perbuatan sesuai dengan perkataannya.

Bukankah demikian ketulusan hati seorang Jun Zi?”.
 penjelasan genetis dilengkapi dengan penjelasan analitis. Dalam hubungan ini, pendekatan-pendekatan lain dapat ditambahkan kepada pendekatan historis. Disiplin-disiplin lain, seperti sosiologi, antropologi sosial, dan ilmu politik berada pada kedudukan yang lebih baik untuk menganalisis fenomena gerakan-gerakan sosial. Konstruksi-konstruksi konsepsial atau teori-teori mereka jelas mempunyai daya penjelas yang lebih besar daripada penuturan sejarah yang polos. Oleh sebab itu, dalam mencari petunjuk-petunjuk ke arah kondisi-kondisi kausal gerakan-gerakan sosial, kita harus mempertemukan disiplin-disiplin itu. Penggunaan pemahaman-pemahaman yang telah dicapai oleh disiplin-disiplin itu tidak boleh tidak akan memperkokoh analisis kita dan memperluas pandangan kita tentang sejarah seperti halnya kehidupan Kong Qiu (bapak dari ajaran Konghucu - Confucius) ini bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi kita . seberapa pahitnya sejarah tetap akan mempunyai titik terang sebagai pembelajaran hidup ke depannya .Manusia sejak awal keberadaannya, semuanya secara alamiah memiliki nurani yang berdasarkan 仁義禮智 ren (welas asih/kemanusiaan) yi (rasa kebenaran/keadilan) li (kepatutan dan tata susila) zhi (pengetahuan dan kebijaksanaan),Walaupun begitu, kualitas diri tiap individu tidaklah merata dan masing-masing individu memiliki perbedaan. Karenanya tidak semua individu memiliki kemampuan untuk menyadari potensi nurani mereka dan mewujudkannya dengan lengkap.Memang diakui, bahwa selama ini banyak tulisan sejarah yang bersifat deskriptif naratif terutama yang dihasilkan oleh penulis yang bukan ahli sejarah. Jenis sejarah ini ditulis tanpa memakai teori dan metodologi. Padahal, masalah teori dan metodologi sebagai bagian pokok ilmu sejarah mulai diketengahkan apabila penulisan sejarah tidak semata-mata bertujuan untuk menceritakan kejadian, tetapi bermaksud menerangkan kejadian itu dengan mengkaji sebab-sebabnya, kondisi lingkungannya, kontkes sosial-kulturalnya, pendeknya secara mendalam hendak diadakan analisis tentang faktor-faktor kausal, kondisional, kontekstual tentang unsur-unsur yang merupakan komponen dan eksponen dari proses sejarah yang dikaji.
 Shengren Kongzi (551 – 479 SM) Sebagai penerus Ru Jiao “Tiong Ni (Zhong Ni – pangilan pada Shengren Khong Tze) meneruskan ajaran Giau (Yao) dan Sun (Shun), mengembangkan ajaran Raja Bun (Wen Wang) dan Bu (Wu); 孔子“Aku hanya meneruskan, tidak mencipta. Aku sangat menaruh percaya dan suka kepada (Ajaran dan Kitab-kitab) yang kuno itu karena banyak sekali buah karya Confucius terutama "Buku Kumpulan Ujaran [The Analects = Lun Yu]" yang ditulis kembali oleh murid-muridnya setelah Beliau meninggal dunia. Berbagai terjemahan atas ajaran Confucius telah dilakukan ke dalam berbagai bahasa. Ajaran-ajaran Confucius tersebar ke negara-negara di luar Tiongkok, bahkan tidak sedikit yang mempengaruhi kebudayaan mereka. Pengaruh ajaran Confucius berkembang pesat di Eropa dan Amerika, dimana dapat dilihat semboyan revolusi Perancis yang terkenal.Karena sejak kecil ia hidup dalam kemiskinan,
maka semangatnya untuk mencapai hidup yang lebih baik sangatlah besar. Pada umur 15 tahun Khong Cu sudah berpengetahuan luas karena ia gemar belajar, dan pada umur 30 tahun ia sudah sangat dihormati orang. Khong Cu membuka semacam sekolah yang menampung pelajar tanpa membedakan asal usul dan derajat mereka. Menurut
sejarah, Khong Cu adalah peletak dasar sistem pendidikan sekolah dan universitas modern. Pada usia 50 tahun, ia memangku jabatan Si Kong (Menteri Pembangunan), dan tak lama kemudian menjadi Si Kou (Menteri Peradilan dan Hukum). Pada tahun 497 SM, Khong Cu melakukan perjalanan keluar negeri selama 14 tahun untuk memberikan ceramah-ceramah. Sekembalinya dari lawatan keluar negeri, ia memusatkan perhatiannya kepada dunia  pendidikan dengan membentuk perkumpulan Ru Jia atau Golongan Terpelajar. Pada usia senja, Khong Cu banyak menyusun dan menulis buku-buku,yang disebut Ngo King (Wu Jing五經), yaitu :
- Sie King ( Shi Jing 詩經) atau Kitab Sajak,Berisi nyanyian rakyat, cerita pendek, perumpamaan,
sindiran, pujian dan pemujaan.

- Lee King (Li Jing禮經) atau Kitab Kesusilaan,
Berisi tentang tata cara aturan negara, adat istiadat,
perkawinan, perkabungan ,dll.
 
- Ya King (Yi Jing atau I Ching易經) atau Kitab Perubahan,
Berisi tentang berbagai macam filsafat dalam bentuk
trigram, hexagram dan Pat Kwa. Kitab ini telah ada sejak
jaman kaisar purba Hok Hie (Fu Xi).
 
- Sie King (Shu Jing書經) atau Kitab Sejarah dan Hikayat,
Berisi tentang Hikayat dan sejarah, mulai dari jaman Tong
Giau (2357-2255 SM) sampai dengan Raja Muda Chien
Bok Kong (651-618 SM).
 
- Chun Ciu King (Chun Qiu Jing春秋經) atau Catatan Kejadian,
Berisi tentang kejadian-kejadian sekitar negeri Lu dari
tahun 722 – 481 SM.
Setelah wafat, ajaran Khong Cu terus berkembang. Salah seorang
penerus ajarannya yang terkenal ialah Beng Cu (Meng Zi孟子, hidup
pada tahun 371 – 289 SM. Ia menggenapi kitab-kitab ajaran Khong Cu
menjadi empat buku dan lima kitab (Su Si Ngo King / Si Shu Wu Jing
四書五經). Adapun yang termasuk dalam Su Si ialah : Thai Hak (Da Xue大學), Tiong Yong (Zhong Yong中庸), Lun Gi (Lun Yu論語), dan BengCu (Meng Zi孟子).