Jumat, 17 Agustus 2012

Mematahkan anak panah dalam mendidik Anak



Kekompakkan merupakan suatu kekuatan, tak peduli kelompok manapun semuanya adalah sangat memerlukannya
Di negara Tiongkok bagian barat, ada terdapat sebuah negeri yang disebut dengan Tu Ku Hui, rajanya bernama A Chai, sudah berusia lanjut, melahirkan sebanyak 20 anak. Sewaktu dia lagi sakit, dia mengumpulkan semua anak di sekelilingnya, dan memerintahkan

pada mereka masing – masing mengeluarkan sebuah anak panah, sebanyak 20 batang. Dan mengambil salah satunya dan memberikan pada anak bungsunya yang bernama Mu Li Yen dan menyuruh dia mematahkannya. Prek ! Lalu patah, kaisar menganggukan kepala, selanjutnya menyuruh anak bungsunya untuk mematahkan anak panah sebanyak 19 batang sekaligus, Mu Li Yen mengeluarkan seluruh kekuatan yang ada padanya, sampai sekujur tubuhnya bermandikan keringat, tetap saja tak sanggup untuk mematahkannya, terakhirnya dia meminta maaf, dan menyatakan bahwa dia tidak sanggup untuk mematahkannya. Kaisar memberitahukan kepada seluruh anaknya “Kalian semua telah melihat, satu batang anak panah sangatlah mudah untuk dipatahkan, hanya dengan kekompakan barulah tidak dapat dijatuhkan, kalian sesama saudara juga adalah sama, seharusnya saling bekerja sama, saling bahu membahu satu sama lainnya, kemudian barulah dapat melindungi negara, agar penduduk bisa hidup dengan sentosa.
Perlukah diketahui bahwa kemampuan seseorang sangatlah terbatas, kalaulah dapat membangkitkan kekuatan dan kearifan dari banyak orang, barulah dapat membahagiakan semakin banyak orang lagi.

Tidak ada komentar: