Jumat, 17 Agustus 2012

Seorang tukang kayu yang tidak selalu ingin beroleh banyak untuk diri sendiri

信實不貪的樵夫

從前有一位樵夫。有一天他到山中砍柴,剛好旁邊有個山谷,一不小


心,把斧頭掉到山谷下,因山谷很深所以無法找回。自思今日若無砍

柴拿到街上去賣:明天怎麼有錢可以買米奉養雙親呢?想到這裏,樵

夫不覺已淚流滿面,哭坐在山谷邊。不久,土地公知道孝子失落了斧

頭,便化做一位老人走到他的面前問他說:「年輕人你為什麼坐在這
邊哭泣呢?」樵夫回答:「因為剛剛砍柴時,一不小心斧頭掉下山谷中,如果今天沒辦法砍到柴去賣,明天雙親就要挨餓,想到這裏,不覺就痛哭起來了。」老人家說:「好孩子!你不要哭,我給你取斧頭來。」說完便跳到山谷中,不一會兒,拿了一把金斧頭上來,對著樵夫說:「這是你掉的斧頭嗎?」樵夫回答:「不是!老人家又跳下山谷,不一會兒,又拿了一把銀斧頭上來,又問樵夫說:「這是你掉的斧頭嗎?」樵夫回答:「不是!我掉的斧頭是鐵的。」
第三次,老人家把樵夫失落的斧頭拿上來,再問道:「這是你的嗎?
」樵夫很高興的回答說:「是!」土地公看到樵夫如此信實不貪,心

中非常高興,就對樵夫說:「我將這兩把斧頭一起迭給你,你要好好

的珍惜。」說完就不見了。樵夫知道一定是仙人助他,即刻跪地叩謝

,於是就拿了三把斧頭回去,並將此事稟報雙親,雙親也很高興,樵
夫因此也富有起來,從此不必再上山去砍柴了。後來他的一位朋友知道了這個消息,也想一夜致富,第二天一天早也到同樣的地方砍柴,故意把斧頭丟到山谷裹,然後放聲大哭。不久,土地公也再次變成老者來到他的面前,並間原因,他說:「我的斧頭掉到山谷裹。」老者說:「你不要哭,我代你去取。」即跳下山谷:不久便拿了把金斧頭上來,問他說:「這是你掉的斧頭嗎?」他心裏暗自高興,立刻回答說:「是!」土地公一聽,知道他是一個貪心的人,便斥責他說:「你胡說!你是一個不信實的人,應該失落斧頭的。」說完,隨即就不見了。
須知天網恢恢,報應不爽!你若想要貪取他人的財物,必會得不償失

的。

Dahulu ada seorang tukang kayu. Suatu hari sewaktu dia ke gunung mencari bahan bakar, kebetulan di sampingnya ada sebuah lembah gunung, dia tidak hati - hati sehingga kampaknya jatiuh ke lembah gunung yang sangat dalam, sampai tak bisa diambil lagi. Dia sendiri berpikir kalau hari ini tak sanggup membacok kayu untuk kayu bakar yang dijual, besok mana ada uang untuk membeli beras dan menghidupi kedua orang tuanya. Berpikir demikian, tukang kayu bakar ini sampai mengeluarkan air mata sampai membasahi wajah, menangis di samping lembah. Tak lama kemudian Dewa Bumi (Thu Ti Kong) tahu kampak anak berbakti ini jatuh, kemudian ia merubah menjadi kakek yang berjalan di depan dia dan bertanya: “Anak muda, kenapa kamu duduk di sini menangis !” Tukang kayu bakar itu menjawab ”Karena sewaktu membacok kayu, saya telah menjatuhkan kampak ke dalam lembah, kalau hari ini saya tak bisa mendapatkan keyu untuk dijual, besok orang tua saya akan kelaparan, saya berpikir terus sampai saya menangis”. Kakek itu berkata ”Anak baik, kamu jangan menangis, aku ambilkan kapak untukmu”. Kemudian ia meloncat ke dalam lembah, kemudian ia mengambil sebuah kapak emas dan berkata pada tukang kayu bakar itu ”Inikah kapakmu ?” Tukang kayu bakar itu menjawab ”Bukan !” Kakek itu kemudian lompat ke dalam lagi, tak lama kemudian ia mengambil sebuah kapak perak dan bertanya kepadanya “Apakah kapak ini ?” Tukang kayu bakar itu menjawab ”Bukan ! Kapak saya yang terjatuh adalah kapak yang terbuat dari besi.” Ketiga kalinya kakek itu mengambil kapak miliknya, kemudian bertanya ”Inikah yang kamu punya ?” Tukang kayu bakar itu dengan gembira berkata ”Benar !” Dewa Bumi itu melihat tukang kayu bakar itu begitu bisa di percaya dan tidak tamak, dalam hati sangat gembira dan berkata pada tukang kayu bakar ”Saya sekalian menghadiahkan dua kapak ini kepada kamu, kamu hendaklah baik - baik menghargainya.” Sehabis berkata lalu tiba - tiba menghilang. Tukang kayu bakar tahu pastilah dewa yang datang membantunya, lalu berlutut berterima kasih, dan membawa ketiga kapak tersebut, lalu melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya. Kedua orang tuanya sangatlah gembira, tukang kayu bakar itu menjadi kaya, semenjak itu tak pernah lagi pergi mencari kayu bakar.
Kemudian ada sorang kawannya yang mengetahui akan berita ini, juga berpikir hendak kaya dalam satu malam saja, esoknya pagi - pagi sekali juga datang ke tempat yang sama untuk menebang kayu bakar, dengan sengaja membuang kapak ke dalam lembah, kemudian menangis dengan keras sekali. Tak lama kemudian Dewa Bumi juga berubah menjadi seorang kakek dan berjalan sampai di depannya dan bertanya apa penyebab dia menangis, dia menjawab ”Kapak saya terjatuh ke dalam lembah.” Kakek itu menjawab ”Kamu janganlah menangis lagi, saya akan membantu mengambilnya.” Lalu melompat turun; tak lama lalu mengambil kapak emas, dan berkata kepadanya ”Inikah yang kamu jatuhkan ?” Dia dalam hati begitu gembira dan berkata ”Benar !” Dewa Bumi mendengarkannya, tahu bahwa dia merupakan orang yang sangat tamak, lalu menyalahkan dia dan berkata ”Kamu sembarangan berkata ! Kamu adalah orang yang tak bisa dipercaya, seharusnya akan kehilangan kapak tersebut.” Habis berkata, lalu menghilang.
Haruslah diketahui jaring hukuman Langit sedemikian luasnya, akan mendapatkan pembalasan yang setimpal ! Kalaulah tamak menginginkan harta orang lain, pastilah tidak akan bisa memilikinya.

Sumber; Hua sin Thang

Tidak ada komentar: