Bangkapos.com - Minggu, 24 April 2011 16:36 WIB
PANGKALPINANG,BANGKAPOS.com -- Tepat pukul 09.00 WIB umat Konghucu Kota Pangkalpinang dan sekitarnya mengikuti ritual peresmian yang dipimpin rohaniawan MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Konghucu) Ongawijaya, Minggu (24/4/2011) di Kelenteng Shen Mu Miau, Tanjungbunga, Pangkalpinang.
Dipimpin sang rohaniawan, sembahyang ala tata cara Konghucu dimulai dengan doa kepada Tuhan yang Maha Esa. Pemimpin dan seluruh umat menghadap Selatan sebagaimana feng shui Dewi Laut yang berada di Selatan.
Setelah sembahyang usai dan hio ditancapkan pada hiong lu pat besar di bagian depan kelenteng, pemimpin ibadat mengarahkan umat ke arah utara tempat dimana Dewa Kwan Kong, Dewi Kwan Im dan Dewi Laut "bertahta".
Dari tempat tersebut kembali pemimpin ibadat mengajak umat bersembahyang sembari memanjatkan doa dan pengharapan yang diakhiri dengan penancapan hio pada hiong lu pat tempat tiga dewa tersebut "bertahta".
Sebelum mengakhiri ritual hari itu, para pengurus Kelenteng Shen Mu Miau diminta pemimpin ibadat untuk berdoa bersama dihadapan para dewa agar segala proses berjalan lancar dan kepengurusan yang baru diberkati oleh Tuhan yang Maha Esa.
Tampak di setiap altar terdapat sesaji yang terdiri dari kue, buah dan daging yang dipersembahkan umat kepada para dewa.
PANGKALPINANG,BANGKAPOS.com -- Tepat pukul 09.00 WIB umat Konghucu Kota Pangkalpinang dan sekitarnya mengikuti ritual peresmian yang dipimpin rohaniawan MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Konghucu) Ongawijaya, Minggu (24/4/2011) di Kelenteng Shen Mu Miau, Tanjungbunga, Pangkalpinang.
Dipimpin sang rohaniawan, sembahyang ala tata cara Konghucu dimulai dengan doa kepada Tuhan yang Maha Esa. Pemimpin dan seluruh umat menghadap Selatan sebagaimana feng shui Dewi Laut yang berada di Selatan.
Setelah sembahyang usai dan hio ditancapkan pada hiong lu pat besar di bagian depan kelenteng, pemimpin ibadat mengarahkan umat ke arah utara tempat dimana Dewa Kwan Kong, Dewi Kwan Im dan Dewi Laut "bertahta".
Dari tempat tersebut kembali pemimpin ibadat mengajak umat bersembahyang sembari memanjatkan doa dan pengharapan yang diakhiri dengan penancapan hio pada hiong lu pat tempat tiga dewa tersebut "bertahta".
Sebelum mengakhiri ritual hari itu, para pengurus Kelenteng Shen Mu Miau diminta pemimpin ibadat untuk berdoa bersama dihadapan para dewa agar segala proses berjalan lancar dan kepengurusan yang baru diberkati oleh Tuhan yang Maha Esa.
Tampak di setiap altar terdapat sesaji yang terdiri dari kue, buah dan daging yang dipersembahkan umat kepada para dewa.
Penulis : fenny_yadi
Editor : ismed
Rohaniawan dari MATAKIN, Ongawijaya (tengah) memimpin ibadat berdasarkan tata cara Konghucu.
Sumber : bangkapos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar