Sejarah Tarian Barongsai di indonesia
Dahulu
tarian barongsai jarang sekali bisa kita nikmati. Kini, sejak era
reformasi, tarian barongsai pun menjadi tradisi di negeri ini.
Biasanya kita bisa melihat lihainya para penari barongsai memainkan singa, liong, dan kilin di dalam perayaan imlek dan Cap Go Meh. Kini tarian barongsai juga bisa ditemui di hajatan-hajatan kaum tionghoa, atau perayaan besar lainnya.
Aneka Barongsai
Barongsai yang
berupa singa, biasanya hanya dimainkan oleh dua orang saja. Tariannya
pun lebih banyak menggerak-gerakkan mulut singa ke atas dan ke bawah
sambil singa mengangguk-angguk dan bergoyang lucu.
Barongsai
kilin atau yang sering disebut sebagai Singa Utara, tariannya lebih
lincah dibandingkan singa biasa atau Singa Selatan. Untuk menarikan
barongsai kilin diperlukan penari barongsai professional, singa-singa
ini bisa dibuat melompat, berdiri, dan berguling. Semua itu tergantung
dari keahlian si penari yang biasanya menguasai akrobatik.
Barongsai
yang berupa liong, adalah bentuk naga yang wajahnya seperti singa,
badannya panjang seperti ular dan mempunyai sisik seperti ikan.
Barongsai naga atau liong ini agak susah dimainkan dan biasanya
dimainkan dengan menggunakan ritual terlebih dahulu di klenteng.
Tarian
barongsai liong dimainkan oleh beberapa orang. Gerakannya pun lebih
variatif dan indah, bila ditonton dari atas, akan terlihat seperti naga
terbang yang meliuk-liuk di atas langit.
Prosesi Barongsai
Di
dalam tarian barongsai ada istilah ‘Lay See’ yaitu prosesi barongsai
memakan amplop berisi uang atau ampao yang ditempeli oleh selada air.
Prosesi
itu dipercaya dapat membawa keberuntungan kepada si pemberi ampao.
Jadi, mereka yang percaya, selalu berlomba-lomba untuk mengisi ampao
dengan jumlah besar supaya bisa dapat untung besar juga.
Sejarah Barongsai
Barongsai
sendiri masuk ke Indonesia pada abad ke 17 Masehi ketika orang-orang
dari China Selatan, bermigrasi ke Indonesia. Setelah sempat dilarang
dimainkan di Indonesia, barongsai pun kembali populer di tahun 2000-an,
pasca reformasi.
Kini
pemain barongsai tidak hanya berasal dari orang tionghoa saja, sekarang
banyak orang pribumi yang juga turut andil menarikan barongsai.
Awal mula terbentuknya tarian barongsai sendiri dimulai saat pemerintahan Dinasti Nan Bei pada tahun 420-589 Masehi. Zhong Que, seorang
panglima perang saat itu, berinisiatif membuat tiruan boneka singa.
Boneka singa itu ditarikan guna mengusir pasukan gajah yang dipimpin
oleh Raja Fan Yan.
Raja ini hendak menyerang Raja Son Wen Di. Melihat rajanya yang kewalahan menghadapi serangan, Zhong Que pun
berinisiatif membuat boneka singa. Dan menarikannya di depan pasukan
gajah, seolah menakut-nakuti gajah-gajah itu. Dan rencanannya berhasil.
Mereka menang dalam peperangan.
Sejak
saat itulah, tarian barongsai mulai dikenal dan menjadi sebuah legenda
yang diwariskan secara turun temurun. Lambat laun, barongsai pun menjadi
sebuah kebudayaan yang harus dilestarikan.
Tanpa
ada pelestarian tarian barongsai, kini Anda tak mungkin bisa menikmati
liukan-liukan sang naga atau singa yang asyik beratraksi pada perayaan
imlek dan Cap Go Meh.
|
Barongsai
|
|
Barongsai |
|
Barongsai |
|
Barongsai |
|
Barongsai |
|
Barongsai |
|
Barongsai |
|
Barongsai |
|
Barongsai |
|
Barongsai |
|
Barongsai |
|
Barongsai |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar