sejak zaman dinasti kuno kita melihat banyak keterkaitannya sejarah
di pengaruhi oleh Konfusianisme, Buddhisme dan Taoisme : "Ketiga ajaran
agama" [san jiao] .
Di awal Abad ke-20, para pengikut
arus intelektual baru banyak yang menyerang Konfusianisme, terutama
mendiskriditkan kepercayaan China untuk penghapusan langit/Tian
天
,pemujaan leluhur dan pemujaan terhadap Konfusius.sytem kepercayaan
yang di ajarkan dalam paham Konfucius ini dapat berfungsi sebagai bukti
bahwa Konfusianisme di China dianggap sebagai sebuah ajaran agama.
Di
zaman modern, ada juga perwakilan berpendapat bahwa Konfusianisme tidak
dianggap sebagai sebuah agama. Salah satu perwakilan utama dari
pendapat ini adalah ajaran dari paham ajaran samawi yang berbeda
pemahaman akan paham ajaran Agama China kuno . Jika Anda melihat dari
sudut pandang ajaran Samawi (khususnya Kristen ) sebagai satu-satunya
model yang valid memandang dari suatu ajaran agama Konghucu menempel
pada model sudut pandangnya, jelas bahwa dari pendekatan tersebut
tidak sesuai dengan apa yang dapat disebut atas ajaran Khonghucu
sebagai agama.
Banyak pula Perwakilan Tionghoa lain bukan
dari kalangan luar pendapat ini dapat ditemukan di antara para ahli
yang melihat hanya dalam Konfusianisme sebagai salah satu sekolah
filsafat banyak dari periode pra-Qin. Karena antara agama-agama dunia,
tetapi tidak ada, yang dapat dikurangi menjadi satu sekolah pemikiran
jelas bahwa Konfusianisme, bila dilihat seperti sebuah sekolah, tidak
bisa menjadi agama hanya dari sudut pandang ini .
Kedua pendekatan cara pandangan mereka kenyataannya, gagal !!!!!!!!!!!!!!
Setiap
bentuk budaya manusia hanya dapat dipahami dengan latar belakang system
kepercayaan dan tradisi serta ajaran itu sendiri . Perbedaan latar
belakang pembangunan telah menyebabkan budaya dari cara mereka sendiri
hilang. Oleh karena itu, wajar bila agama-agama yang begitu berkembang
dengan baik dalam satu konteks budaya, memiliki bentuk pikiran mereka
sendiri.
Tidak ada alasan untuk memberikan status agama
dipandang dari Agama Samawi ( Kristen khususnya) sehingga di sebut agama
dan tidak memandang dari sudut spritual kepercayaan dan tradisi
Konfusianisme itu sendiri dalam mensikapinya dan menjadi PR tersendiri
bagi umat Khonghucu khususnya di indonesia ini dalam menyembangkan serta
mempelajari sytem religius yang di pandang kalayak luar maupun Tionghoa
yang lain agar mengetahui apa itu ajaran yang sesungguhnya terkandung
dalan ajaran Khonghucu . Tidak ada patokan untuk apa yang dianggap
sebagai sebuah agama dan apa yang tidak semua memandang dari sudut yang
berbeda dari mana ajaran Agama itu berasal .
Bila banyak
kalangan mengklaim Konfusianisme bukan agama, jelas cara pola pikir
,budaya tradisi yang memiliki latar belakang yang sangat berbeda:
banyak para misionaris ajaran lain yang saya jumpai tidak ingin bahwa
Agama dia ajaran yang di sebut Agama ( merasa ber-Hak menyandang gelar
). Apakah mereka mengakui Konghucu yaitu status suatu agama biar
Khonghucu sudah di Akui di negara indonesia secara pribadi ?, maka ia
secara otomatis akan menambahkan kendala lain untuk pekerjaan kita
bersama dalam memberikan informasi serta mengembangkan ajaran Khonghucu
secara meluas menjadi tanggung jawab kita bersama .seperti Kekristenan
di China hanya memiliki hak untuk hidup, karena mengklaim bahwa ajaran
Khonghucu bukan agama - Karena kalangan ajaran mereka tidak bisa
menerima dari sudut pandang yang berbeda dari ajaran serta kepercayaan
itu sendiri yang akhirnya mereka memandang bahwa seperti sebagian besar
penduduk China tidak memiliki beragama ? sungguh cara pandang yang
menurut saya terlalu egois !!!
Sekarang untuk poin kedua
saya: Jika Anda mengklaim bahwa Konfusianisme adalah aliran filsafat,
seperti ini dari pandangan perspektif sejarah filsafat memiliki tempat.
Hanya kemudian, ketika sekolah filsafat waktu, dengan demikian,
sama-sama di samping satu sama lain, mereka dapat dibandingkan secara
obyektif.
Dari perspektif saya, berperilaku sebagai
berikut: Meskipun Konfusianisme adalah filsafat, tapi dia lebih dari
itu bila kita mempelajari lebih kedalam juga sistem etika dan kumpulan
upacara keagamaan (pengorbanan langit/Tian
天 , pemujaan
leluhur, pemujaan terhadap Konfusius sebagai junjungan hidup dengan
segala ajaran yang terkandung) adalah.. Jika meninggalkan faktor-faktor
ini, tidak akan mampu mengerti ajaran Khonghucu,ajarannya sangat luas
Konfusianisme pada kehidupan sehari-hari masyarakat China, untuk
menangkap kedalam ajaran ini kalangan luar terlalu mempunyai pola pikir
yang sempit, apalagi perannya dalam tradisi China sangat mempengaruhi
pola hidup di sana karena ajaran Khonghucu yang di terapkan dalam
masyarakat China.
Perbedaan antara agama dan filsafat, tetapi
pengaruh filsafat lebih umum dikenakan pembatasan. Pengaruh agama tidak
mengenal keterbatasan seperti: jika suatu masyarakat agama berubah,
maka semua elemen masyarakat yang diresapi oleh pengaruh mereka pada
politik dan ekonomi untuk literatur dan seni. Mengingat pengaruh
Konfusianisme di China, dari perspektif ini, menjadi jelas bahwa
Konghucu bukan hanya filsafat, namun memiliki semua ajaran agama yang
terkandung di dalamnya. Konfusianisme, itu tetap menjadi sebuah agama -
agama dengan karakteristik China.